Sabtu, 24 Mei 2014

Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah

1.  Bargainser (“Meteran Listrik”)


Bargainser tipe Analog
Bargainser yang dipasang di Instalasi Listrik Rumah

Alat ini terpasang di tiap rumah yang berlangganan listrik PLN. Bagian ini adalah batas antara PLN dan pelanggan. Lepas dari ini adalah tanggung jawab pelanggan. Bargainser adalah masih tanggung jawab PLN. Jadi alat ini milik PLN dan disegel oleh PLN. Hanya petugas resmi dari PLN yang berhak membuka bargainser ini. Saat membuka biasanya segel dirusak dan kemudian dipasang segel baru sesudah ditutup kembali. Karena itu bila terjadi masalah dengan bagian ini, segera panggil petugas PLN.
Posisi pemasangan di bagian depan dari rumah untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik oleh petugas PLN. Terdapat juga informasi mengenai ID pelanggan (No. kontrak pelanggan) di bargainser ini.
Bila ada rumah yang menggunakan listrik tetapi tidak ada bargainser terpasang, bisa jadi rumah tersebut menggunakan pembangkit listrik sendiri (genset), disuplai dari rumah lainnya atau pemakaian illegal (kami yakin kesadaran masyarakat kita sudah sangat bagus untuk selalu menggunakan pemakaian legal).
Fungsi-fungsi dari bargainser adalah :
a. Pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
b. Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
c. Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
Dalam bargainser ini terdapat komponen utama yaitu circuit breaker (MCB : Miniature Circuit Breaker), spin control dan meter listrik.
a. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
b. Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.
c. Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
Bargainser tipe digital
Bargainser tipe digital yang dipasang di instalasi listrik rumah
Saat ini ada 2 macam bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog masih sangat umum dipakai di perumahan, sedangkan model digital biasanya  lebih digunakan untuk pelanggan PLN pra-bayar (dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini, pelanggan hanya perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa melalui ATM dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam bargainser tersebut. Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.
Termasuk dalam alat ini adalah sambungan kabel pentanahan (“Arde” atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas dalam bagian terakhir.

2.  Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)

Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Tujuan paling utama adalahtentu saja faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus. Dan akan lebih mudah mencari bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah. Syaratnya tentu saja pemilik rumah harus tahu pembagian grup ini.
Pembagian grup dalam suatu instalasi listrik rumah, dalam hal ini adalah yang paling umum, biasanya per area, misalnya :
a. Antara bagian depan dan bagian belakang rumah.
b. Antara sayap kiri atau sayap kanan rumah.
c. Untuk rumah 2 lantai, bisa dibagi per lantai
d. Antara berbagai macam beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.
Perlu dicatat bahwa semakin banyak pembagian grup tentunya berimbas pada biaya pemasangan instalasi listrik. Dihitung dari jumlah pengaman dan kabel yang terpasang serta jasa pemasangan instalasi listriknya.  Tapi juga faktor keamanan dan kemudahan mencari sumber permasalahan instalasi listrik akan turut berpengaruh.
Eh..kalo memang namanya sekering atau “fuse”, kok bentuknya sekarang ini adalah MCB ya? Apa bedanya sih?
Baiklah teman, memang sih ada 2 jenis pengaman listrik :
a. Pengaman lebur (“Sekering” atau” Fuse”)
Box Sekering
Box tipe pengaman lebur (Sekering)

Merupakan komponen pengaman listrik yang sifat kerjanya meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A (Ampere), 4A, 6A dst.
Ada dua jenis dari komponen ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol. Untuk tipe kawat lebur mempunyai prinsip kerja seperti penjelasan di atas dan untuk menormalkan kembali perlu diganti dengan pengaman lebur yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol (seperti gambar diatas), bila terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan terputus dan untuk menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.
Komponen pengaman tipe lebur ini mulai jarang digunakan karena ada kerepotan tersendiri bila putus karena terjadi masalah. Apalagi bila persediaan sekering di rumah tidak ada. Tetapi secara jujur perlu diakui bahwa komponen ini akan bekerja sempurna memutus listrik bila terjadi masalah, asal saja komponen ini original kawatnya tanpa kita rubah sendiri. Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai fungsi sebagai pemutus arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung singkat, pengaman lebur hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.
b. Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)
Box pengaman tipe MCB
Pengaman tipe MCB

Merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Untuk menormalkan kembali sangat mudah, hanya dengan mengembalikan tuas ke posisi “ON”.
Jenis ini lebih banyak digunakan di instalasi listrik rumah. Hanya saja komponen ini punya kelemahan, yaitu bila secara mekanis ada masalah maka MCB ini tidak akan bekerja. Karena itulah perlu memilih MCB dengan kualitas baik dan bukan melulu yang paling murah.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, mulai dari bagian Pengaman listrik inilah menjadi tanggung jawab pelanggan. Bagian ini sangat “customized”, sesuai dengan permintaan pelanggan dan dipasang oleh instalatir listrik bersamaan dengan bagian instalasi listrik lainnya. Bila terjadi masalah pada bagian ini, pelanggan bisa menghubungi instalatir listrik tersebut atau petugas PLN pun masih bisa membantu bila kondisi darurat seperti malam hari.
Dalam beberapa proyek pemasangan instalasi listrik rumah, instalatir listrik kadangkala membuat terminal kabel pentanahan atau arde tersambung dalam box pengaman ini. Sehingga kabel pentanahan dari bargainser PLN akan dihubungkan di terminal ini.

Alat-alat pertukangan listrik

Alat-alat pertukangan listrik

Bukan hanya tukang aja yang mesti tau, kita juga mesti tau, siapa tau kita butuh......... 
1. Tang 
Secara umum alat tang berfungsi sebagai alat penjepit, pemotong dan pemegang benda lain yang tidak dapat dilakukan dengan tangan. 
a) Tang Pemotong (cutting pliers) Digunakan hanya untuk memotong kawat. Salah satu bagian samping dari kepalanya dibuat tajam, pada bagian inilah kawat kawat dapat dipotong dengan mudah dan praktis.  
 b) Tang Pembulat Sesuai namanya tang ini dipergunakan untuk membulatkan kawat.  
c) Tang Penarik (Tower Pincer) Banyak dikenal dengan nama kakatua. Nama ini mungkin didasarkan pada bentuk kepalanya yang mirip paruh burung kakatua. Digunakan untuk menjepit paku yang akan dicabut dari tempat menancapnya.  
d) Tang pemegang Disebut juga dengan tang poros geser (Slip Joint Pliers). Tang ini lebar mulutnya dapat dirubah karena porosnya dapat digeserkan.

 e) Tang Kombinasi Multi Purpose Plier) Tang ini dapat dipergunakan untuk memotong, pemegang, penarik dan penjepit.  

f) Tang sudut Untung menjepit kawat dan kabel yang sulit dijangkau. Moncong rahang hanya memiliki sudut kemiringan 45 derajat sehingga hanya cocok untuk bagian kemiringan 45 derajat.  
g) Tang Multifungsi (Multi Purpose Plier Kit) Mirip tang kombinasi, ada rahang pemotong dan penjepit. Bedanya adalah Di gagangnya terdapat pisau, gergaji, obeng, pembuka tutup botol, dan pembuka tutup makanan kaleng. Jadi, satu tang ini memiliki banyak kegunaan. Kelemahannya, bagian kelengkapan di gagang mudah kendur atau patah.  
h) Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) Pada tang ini bagian rahang sebagai penjepit kabel. Di bawah rahang yang tajam sebagai pemotong kabel. Di gagang yang bergerigi untuk mengelupas kabel.  
i) Tang Buaya (Locking Plier Tool Kit)
Sekilas bentuknya mirip buaya: moncongnya besar, lebar, dan bergerigi. Maka tang ini dikenal dengan sebutan “tang buaya”. Rahangnya yang bergerigi untuk mengunci dan melepas baut. Jika ukuran baut besar, tang dapat diatur sesuai ukuran baut. Carannya, lebarkan kedua tungkai, lalu kunci dengan sekrup pengatur sekaligus pengunci yang ada di ujung atas tungkai. Jika ingin mengubahnya lagi, Anda cukup melepaskan tuas di bagian tungkai bawah. Kelemahannya, sekrup pengatur dan pengunci agak keras. Ini karena drat mur dan baut terlampau dalam.
2. OBENG 
Digunakan untuk membantu memutarkan sekrup atau kepala baut. Batangnya terbuat dari baja dan pemegangnya dari kayu atau plastic. Bila dilihat dari segi penampangnya, obeng yang sering digunakan di Indonesia adalah obeng minus (-) dan plus (+). 

a) Obeng biasa terdiri dari tangkai dan bilah obeng. Ada obeng biasa yang tangkai dan bilah obengnya tidak dapat dilepas, namun ada pula yang bilahnya dapat dilepas dan diganti-ganti. Obeng biasa digunakan untuk mengendorkan/mengencangkan sekrup atau baut sesuai ukurannya. 
b) Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya. Obeng ini memiliki mata pada kedua ujungnya berbentuk kembang/philips (+) atau minus (-). Obeng offset berfungsi untuk mengencangkan baut dangan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau oleh jenis obeng biasa. 
c) Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan atau mengendorkan baut kepala beralur atau sekrup yang momen pengencangannya relatif lebih tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat dilepas. Cara menggunakan obeng ketok dengan jalan memukul ujung badan obeng dengan palu sambil tangkai obeng ketok diputar sehingga ujung obeng dapat memutar ke kanan atau ke kiri (mengeraskan atau mengendorkan).  
3. Kunci Ring Digunkan untuk memutar baut-mur. Kunci harus terbuat dari baja yang diperkeras. 
a) Adjustable wrench 

b) Kunci Inggris

c) Kunci pipa

d) Kunci Pas Tunggal


e) Tangkai kunci Shock

f) Kunci Shock

4. Bor 
Alat bor adalah alat yang digunakan untuk melubangi suatu bidang apakah berupa dinding atau kayu. Mata bor harus terbuat dari baja keras supaya tidak cepat aus bila sering dipakai.  
5. Pembengkok Pipa
 Pipa yang digunakan untuk melindungi kabel tidak selamanya digunakan dalam keadaan lurus. Pada tempat-tempat tertentu pipa pelindung harus dibengkokkan karena harus menyesuaikan dengan keadaan ruangan. Pembengkok pipa yang sangat sederhana ialah berupa sepotong kayu yang dilubangi sebesar pipa yang dibengkokkan. Alat yang lebih baik terbuat dari besi tuang yang namanya sering disebut.  
6. Pemotong Pipa Ada 2 jenis alat pemotong pipa yang biasa dipergunakan, yaitu alat pemotong jenis gergaji (haw sack) dan jenis pisau roda (pipe cutter).  
7. Gergaji besi

8. Pipa cutter

9. Ragum Pipa


10. Martil 
Martil merupakan alat yang tepat untuk memukul, kecuali martil tidak dibenarkan memakai alat lain untuk memukul.  
11. Solder Listrik 
Solder listrik adalah suatu alat yang kegunaannya untuk menyolder sambungan kawat agar menjadi lebih kuat.  
9. Alat Pemeriksa 
a) Testpen 
Testpen adalah suatu alat yang berguna untuk pekerjaan instalasi listrik. Testpen ini berbentuk seperti sebuah obeng yang batangnya diberi isolasi dari plastic, mempunyai pemegang, mata, penjepit, tutup dan lampu.  
Testpen ini dipergunakan selain sebagai obeng biasa untuk mengendurkan atau mengeraskan sekerup dapat juga dipergunakan untuk mengetahui hantaran fasa atau yang bertegangan listrik. 
b) Multimeter 

Multimeter ini biasa disebut juga AVO meter atau multitester. AVO meter singkatan dari Ampere Volt dan Ohm meter artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan Ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik dengan satuan ohm.

Senin, 19 Mei 2014

Listrik


Petir, Salah Satu Contoh Listrik
Apa itu Listrik ?
Kalian tentu pernah menonton TV, Bermain Komputer, Mendengar Radio, dsb. Bagaimana alat - alat elektronika tersebut bisa "Hidup"?
 Semua Alat Elektronika membutuhkan sebuah energi untuk mereka dapat hidup, layaknya manusia yang membutuhkan makanan dan udara agar dapat hidup, mereka ( alat elektronika ) juga  membutuhkan energi sebagai sumber kehidupan, yang disebut Energi Listrik





Secara Teori, Energi Listrik merupakan sebuah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti Elektron dan Proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya diantaranya.

Secara Umum, Listrik dikenal sebagai sumber energi yang dialiri melalui kabel.


Bagaimana Listrik Dapat terjadi ?
Listrik terjadi karena adanya perbedaan antara 2 Potensial, yaitu Potensial Tinggi dan Petensial rendah, yang lebih dikenal dengan nama Positif dan Negatif.

1. Arus Listrik
Dalam Ilmu Kelistrikan, ada 2 macam listrik berdasarkan jenis arusnya, yaitu :

a. Arus Searah ( DC = Direct Current )

 Arus Searah, adalah arus yang tercipta dari 2 energi potensial, potensial pertama memiliki energi potensial tinggi, yang satunya memiliki energi potensial rendah. Contoh dari Listrik Arus DC adalah Baterai, baik itu baterai kering ataupun baterai basah seperti Accu. lalu contoh lainnya adalah Panel Surya. arus Listrik searah biasanya menghasilkan listrik yang relatife lebih kecil daripada Arus AC.

Dulu, Arus searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir ke titik negatif, namun seiring semakin berkembangnya tekhnologi, para ahli menemukan bahwa sebenarnya arus negatif-lah ( Elektron ) yang mengalir ke titik Positif, karena hanya partikel Elektron yang dapat berpindah.

b. Arus Bolak - Balik ( AC = Alternating  Current )

Arus Bolak - Balik merupakan suatu arus yang besar dan arah arusnya berubah - ubah, yang merupakan kebalkan dari arus DC, dimana arus DC mengalir dengan konstan.

Secara Umum, Listrik Bolak - Balik adalah penyaluran listrik dari sumbernya ( misal = PLN ) ke kantor - kantor atau rumah - rumah penduduk. Namun selain itu, masih banyak contoh lain dari listrik bolak - balik, seperti penyaluran sinyal radio, televisi dll.

2. Simbol Kelistrikan

Dalah ilmu Listrik, ada banyak simbol simbol yang digunakan ntuk menunjukan suatu nilai listrik, seperti daya listrik, tegangan, Induktansi, Hambatan, dan masih banyak lagi.
Tapi, dalam pembahasan ini, saya hanya akan menjelaskan Simbol - Simbol Listrik yang biasa teman - teman temukan dalam kehidupan sehari - hari.
Apa Sajakah Itu ? Mari kita lihat dibawah ini.

1. V ( VOLT )

Pasti kalain yang sering memperhatikan barang - barang elektronik pernah melihat simbol "V"  itu kan?
Apakah Simbol "V" itu ? 
Nama Simbol  ini adalah Volt, yang merupakan satuan untuk mengukur suatu tegangan listrik.
Kalau kalian pernah memperhatikan buku panduan setiap peralatan elektronik, pasti kalian akan menemukan tulisan : 

" 110 v ~ 220 v"

Apa maksudnya? 
Maksud tulisan itu  adalah, Alat elektronika tersebut dapat digunakan pada tegangan naik turun antara 110 V sampai 220 V, jadi apabila tegangan listrik dirumah anda turun sampai 110 V pun alat initetap berfungsi.

Dalam perumahan, umumnya tegangn listrik yang digunakan adalah 220 Volt, karena instalasi perumahan hanya menggunakan kabel 1 fasa, sehingga tegangan listriknya pun kecil. Namun tegangan listrik yang dibutuhkan oleh industri lebih besar lagi, itu karena industri menggunakan kabel 3 fasa, sehingga tegangan listriknya sebesar 380 Vo lt.

Sejarah :



Allessandro Volta

Satuan Volt, adalah sebuah penghargaan untuk fisikawan dunia bernama Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta ( 1745 - 1827 ) ( lebih dikenal Alessandro Volta ) atas prestasinya yang telah menemukan Baterai Elemen Cair.
Rumus :
 
Keterangan :
V  = Volt
I   = Arus Listrik
R = Hambatan





 2. W ( Watt ) 

Saya yakin simbol ini pernah kalian lihat atau dengar sebelumnya, terutama pada lampu - lampu dirumah kalian biasanya terdapat simbol "W" ini. Yup, Simbol "W" ini adalah singkatan dari Watt, kalian pernah dengar kan?
Dalam ilmu listrik, Watt merupakan satuan listrik yang menunjukan daya suatu arus listrik. Di perumahan jumlah "Daya" yang digunakan berbeda - beda tergantung kebutuhan dari pengguna, diulai dari 500 Watt, 900 Watt, sampai seterusnya.


KwH Meter


Dalam Instalasi perumahan, tiap rumah memiliki alat penghitung daya, namanya KwH Meter, alat inilah yang mempengaruhi besarnya tagihan lisrik teman - teman karena tagihan listrik yang kalian terima berdasarkan jumlah Daya yang digunakan oleh teman - teman.

Bila kalian masih menggunakan KwH Meter seperti gambar disamping, kalian dapat menemukan lingkaran yang akan terus berputar didalamnya.


Nah, lingkaran itulah yang diukur dalam menentukan besarnya daya yang digunakan, untuk 900 kali putaran lingkaran pipih ini, berarti besar daya listrik yang teman - teman gunakan adalah sebesar 1000 watt ( 1 Kw ), semakin besar daya yang digunakan dalam waktu yang bersamaan, semakin cepat putaran lingkaran ini.


Sejarah :

James Watt
Nama satuan watt diambil dari nama seorang ilmuwan bernama James Watt ( 1736 - 1819 ) atas usahanya menemukan mesin uap bagi dunia.


3. Ω ( Ohm )

Kalian pernah melihat simbol seperti tapal kuda itu? mungkin sebagian sudah tahu dan pernah melihatnya, namun bagi yang belum tahu, akan saya jelaskan.
Cara baca Simbol itu adalah Ohm, kalian dapat menemukannya di dalamdiagram - diagram elektronika atau bahkan daftar Symbol dalam Ms. Word, karena simbol ini cukup terkenal, bukan hanya digunakan untuk simbol listrik.

Dalam Kelistrikan Simbol "Ω" dalam ilmu kelistrikan merupakan satuan untuk nilai tahanan/resistansi.


Apa Maksud Hambatan Listrik ?


Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen yang melewatinya. Dalam listrik, setiap komponen pasti memiliki nilai hambatan bahkan bahkan emas sekalipun.  
Apa saja contoh komponen yang memiliki hambatan ? 
Kalian pernah melihat tembaga listrik ? Tembaga itulah salah satu contohnya, karena tembaga itupun memiliki hambatan yang bergantung dari ketebalan tembaga tersebut, contoh : Tembaga dengan ketebalan kabel tembaga ukuran 2,5 mm dengan ukuran 1,5 mm pasti memiliki nilai hambatan yang berbeda ( dapat dibuktikan dengan diukur menggunakan Multimeter/tester )

Contoh lainnya adalah Komponen resistance yang memiliki nilai hambatan sendiri berdasarkan warna yang tertera.

Sejarah :

Georg ohm


Pemberian nama Ohm diberikan untuk menghargai fisikawan Jerman, Georg Simon Ohm ( 1789 - 1854 ). Yang telah banyak berkonstribusi dalam penelitian elektronika saat itu.



Kini kalian telah memiliki "sedikit" teori dari materi dasar kelistrikan, kenapa saya bilang sedikit ? karena dalam segala macam ilmu, jumlah seperti ini sungguhlah sangat sedikit, tapi dengan belajar maka seiring berjalannya waktu kalian akan mendapat banyak ilmu dengan belajar dan berusaha terus.