Senin, 12 Mei 2014

Cara Menghitung Nilai Resistor Menggunakan Kode Warna

Cara Menghitung Nilai Resistor Menggunakan Kode Warna

Assalamualaikum para Electrical Engineer, pada kesempatan ini saya akan berbagi tentang cara menghitung nilai resistor menggunakan kode warna. Sebenarnya ada tips dan trik agar mudah menghapal suatu nilai resistor, namun tentunya kita harus mengetahui nilai-nilai tersebut sesuai letak kode warna yang tertera pada resistor. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak artikel ini. 
Resistor Chart
Resistor merupakan komponen penghambat aliran arus listrik, resistor juga sering dikenal dengan nama hambatan. 
Ada 2 macam resistor, yaitu :
1. Resistor dengan nilai tetap (Fixed Resistor).
2. Resistor yang dapat berubah-ubah nilainya atau tidak tetap (Variabel Resistor).

Resistor Tetap (Fixed Resistor) adalah nilai hambatannya tetap sesuai dengan nilai yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Sedangkan Resistor tidak tetap (VariableResistor/VR) adalah resistor yang dapat berubah nilai hambatannya baik itu disengaja di rubah ataupun karena adanya pengaruh lingkungan.

1. Macam-macam Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor) :
  • Resistor Kawat
  • Resistor ini merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Bentuk fisik bisa dilihat pada gambar :
Resistor Tetap
Resistor Kawat 

  • Resistor Arang (Batang Karbon)
  • Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :.
Resistor Tetap
Resistor Arang 

  • Resistor Film Karbon
  • Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai  pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk fisik dari Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Resistor Tetap
Resistor film karbon 

  • Resistor Metal Film
  • Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih kecil. Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat dilihat pada gambar:
Resistor Tetap
Resistor Metal Film 

  • Resistor Keramik atau Porselin
  • Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai resistansinya tertulis pada tubuhnya. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar :.
Resistor Tetap
Resistor Keramik 

Ada 3 tipe pengkodean warna untuk resistor, yaitu:
  1. Resistor 4 gelang warna
  2. Resistor 5 gelang warna
  3. Resistor 6 gelang warna.
Tabel Kode Resistor
cara menghitung resistor  4 warna  


Resistor 4 Warna
Warna (1) dan (2)   = Angka Digit
Warna  (3)             = Multiplier
Warna (4)              = Nilai Toleransi
resistor 5 warna




Resistor 5 Warna
Warna (1) (2) (3)    = Angka Digit
Warna (4)              = Multiplier
Warna (5)              = Nilai Toleransi
resistor 6 warna  


Resistor 6 Warna
Warna (1) (2) (3)    = Angka Digit
Warna (4)              = Multiplier
Warna (5)              = Nilai Toleransi
Warna (6)              = Koefisien Suhu

  • Cara Menghitung Resistor 4 Warna

untuk mengetahui cara menghitung resistor  warna kita langsung pakai contoh saja resistor berikut:




Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %
  • Cara Menghitung Resistor 5 Warna

kita pakai contoh resistor dengan warna sebagai berikut





Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning  ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 %
  • Cara Menghitung Resistor 6 Warna

anda mempunyai resistor 6 warna misalnya sebagai berikut






Jadi Nilai resistornya

Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning  ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Gelang 6 = Orange (15ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15 ppm/derajat.


Resistor  Color  Code Quick Guide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar