Senin, 19 Mei 2014

Listrik


Petir, Salah Satu Contoh Listrik
Apa itu Listrik ?
Kalian tentu pernah menonton TV, Bermain Komputer, Mendengar Radio, dsb. Bagaimana alat - alat elektronika tersebut bisa "Hidup"?
 Semua Alat Elektronika membutuhkan sebuah energi untuk mereka dapat hidup, layaknya manusia yang membutuhkan makanan dan udara agar dapat hidup, mereka ( alat elektronika ) juga  membutuhkan energi sebagai sumber kehidupan, yang disebut Energi Listrik





Secara Teori, Energi Listrik merupakan sebuah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti Elektron dan Proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya diantaranya.

Secara Umum, Listrik dikenal sebagai sumber energi yang dialiri melalui kabel.


Bagaimana Listrik Dapat terjadi ?
Listrik terjadi karena adanya perbedaan antara 2 Potensial, yaitu Potensial Tinggi dan Petensial rendah, yang lebih dikenal dengan nama Positif dan Negatif.

1. Arus Listrik
Dalam Ilmu Kelistrikan, ada 2 macam listrik berdasarkan jenis arusnya, yaitu :

a. Arus Searah ( DC = Direct Current )

 Arus Searah, adalah arus yang tercipta dari 2 energi potensial, potensial pertama memiliki energi potensial tinggi, yang satunya memiliki energi potensial rendah. Contoh dari Listrik Arus DC adalah Baterai, baik itu baterai kering ataupun baterai basah seperti Accu. lalu contoh lainnya adalah Panel Surya. arus Listrik searah biasanya menghasilkan listrik yang relatife lebih kecil daripada Arus AC.

Dulu, Arus searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir ke titik negatif, namun seiring semakin berkembangnya tekhnologi, para ahli menemukan bahwa sebenarnya arus negatif-lah ( Elektron ) yang mengalir ke titik Positif, karena hanya partikel Elektron yang dapat berpindah.

b. Arus Bolak - Balik ( AC = Alternating  Current )

Arus Bolak - Balik merupakan suatu arus yang besar dan arah arusnya berubah - ubah, yang merupakan kebalkan dari arus DC, dimana arus DC mengalir dengan konstan.

Secara Umum, Listrik Bolak - Balik adalah penyaluran listrik dari sumbernya ( misal = PLN ) ke kantor - kantor atau rumah - rumah penduduk. Namun selain itu, masih banyak contoh lain dari listrik bolak - balik, seperti penyaluran sinyal radio, televisi dll.

2. Simbol Kelistrikan

Dalah ilmu Listrik, ada banyak simbol simbol yang digunakan ntuk menunjukan suatu nilai listrik, seperti daya listrik, tegangan, Induktansi, Hambatan, dan masih banyak lagi.
Tapi, dalam pembahasan ini, saya hanya akan menjelaskan Simbol - Simbol Listrik yang biasa teman - teman temukan dalam kehidupan sehari - hari.
Apa Sajakah Itu ? Mari kita lihat dibawah ini.

1. V ( VOLT )

Pasti kalain yang sering memperhatikan barang - barang elektronik pernah melihat simbol "V"  itu kan?
Apakah Simbol "V" itu ? 
Nama Simbol  ini adalah Volt, yang merupakan satuan untuk mengukur suatu tegangan listrik.
Kalau kalian pernah memperhatikan buku panduan setiap peralatan elektronik, pasti kalian akan menemukan tulisan : 

" 110 v ~ 220 v"

Apa maksudnya? 
Maksud tulisan itu  adalah, Alat elektronika tersebut dapat digunakan pada tegangan naik turun antara 110 V sampai 220 V, jadi apabila tegangan listrik dirumah anda turun sampai 110 V pun alat initetap berfungsi.

Dalam perumahan, umumnya tegangn listrik yang digunakan adalah 220 Volt, karena instalasi perumahan hanya menggunakan kabel 1 fasa, sehingga tegangan listriknya pun kecil. Namun tegangan listrik yang dibutuhkan oleh industri lebih besar lagi, itu karena industri menggunakan kabel 3 fasa, sehingga tegangan listriknya sebesar 380 Vo lt.

Sejarah :



Allessandro Volta

Satuan Volt, adalah sebuah penghargaan untuk fisikawan dunia bernama Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta ( 1745 - 1827 ) ( lebih dikenal Alessandro Volta ) atas prestasinya yang telah menemukan Baterai Elemen Cair.
Rumus :
 
Keterangan :
V  = Volt
I   = Arus Listrik
R = Hambatan





 2. W ( Watt ) 

Saya yakin simbol ini pernah kalian lihat atau dengar sebelumnya, terutama pada lampu - lampu dirumah kalian biasanya terdapat simbol "W" ini. Yup, Simbol "W" ini adalah singkatan dari Watt, kalian pernah dengar kan?
Dalam ilmu listrik, Watt merupakan satuan listrik yang menunjukan daya suatu arus listrik. Di perumahan jumlah "Daya" yang digunakan berbeda - beda tergantung kebutuhan dari pengguna, diulai dari 500 Watt, 900 Watt, sampai seterusnya.


KwH Meter


Dalam Instalasi perumahan, tiap rumah memiliki alat penghitung daya, namanya KwH Meter, alat inilah yang mempengaruhi besarnya tagihan lisrik teman - teman karena tagihan listrik yang kalian terima berdasarkan jumlah Daya yang digunakan oleh teman - teman.

Bila kalian masih menggunakan KwH Meter seperti gambar disamping, kalian dapat menemukan lingkaran yang akan terus berputar didalamnya.


Nah, lingkaran itulah yang diukur dalam menentukan besarnya daya yang digunakan, untuk 900 kali putaran lingkaran pipih ini, berarti besar daya listrik yang teman - teman gunakan adalah sebesar 1000 watt ( 1 Kw ), semakin besar daya yang digunakan dalam waktu yang bersamaan, semakin cepat putaran lingkaran ini.


Sejarah :

James Watt
Nama satuan watt diambil dari nama seorang ilmuwan bernama James Watt ( 1736 - 1819 ) atas usahanya menemukan mesin uap bagi dunia.


3. Ω ( Ohm )

Kalian pernah melihat simbol seperti tapal kuda itu? mungkin sebagian sudah tahu dan pernah melihatnya, namun bagi yang belum tahu, akan saya jelaskan.
Cara baca Simbol itu adalah Ohm, kalian dapat menemukannya di dalamdiagram - diagram elektronika atau bahkan daftar Symbol dalam Ms. Word, karena simbol ini cukup terkenal, bukan hanya digunakan untuk simbol listrik.

Dalam Kelistrikan Simbol "Ω" dalam ilmu kelistrikan merupakan satuan untuk nilai tahanan/resistansi.


Apa Maksud Hambatan Listrik ?


Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen yang melewatinya. Dalam listrik, setiap komponen pasti memiliki nilai hambatan bahkan bahkan emas sekalipun.  
Apa saja contoh komponen yang memiliki hambatan ? 
Kalian pernah melihat tembaga listrik ? Tembaga itulah salah satu contohnya, karena tembaga itupun memiliki hambatan yang bergantung dari ketebalan tembaga tersebut, contoh : Tembaga dengan ketebalan kabel tembaga ukuran 2,5 mm dengan ukuran 1,5 mm pasti memiliki nilai hambatan yang berbeda ( dapat dibuktikan dengan diukur menggunakan Multimeter/tester )

Contoh lainnya adalah Komponen resistance yang memiliki nilai hambatan sendiri berdasarkan warna yang tertera.

Sejarah :

Georg ohm


Pemberian nama Ohm diberikan untuk menghargai fisikawan Jerman, Georg Simon Ohm ( 1789 - 1854 ). Yang telah banyak berkonstribusi dalam penelitian elektronika saat itu.



Kini kalian telah memiliki "sedikit" teori dari materi dasar kelistrikan, kenapa saya bilang sedikit ? karena dalam segala macam ilmu, jumlah seperti ini sungguhlah sangat sedikit, tapi dengan belajar maka seiring berjalannya waktu kalian akan mendapat banyak ilmu dengan belajar dan berusaha terus.


1 komentar:

  1. Mantab untuk pengenalan2 komponennya :) jadi makin mengerti juga sejarahnya
    thanks ilmu yg dshare kan salam kenal Rajalistrik.com

    BalasHapus