PHB Listrik
PHB (papan hubung bagi)
PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panel berbentuk lemari (cubicle), yang dapat dibedakan sebagai :
- Panel Utama / MDP : Main Distribution Panel
- Panel Cabang / SDP : Sub Distribution Panel
- Panel Beban / SSDP : Sub-sub Distribution Panel
Untuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan kabel
feeder dan biasanya menggunakan NYFGBY. Di dalam panel biasanya busbar /
rel dibagi menjadi dua segmen yang saling berhubungan dengan saklar
pemisah, yang satu mendapat saluran masuk dari APP (pengusaha
ketenagalistrikan) dan satunya lagi dari sumber listrik sendiri
(genset). Dari kedua busbar didistribusikan ke beban secara langsung
atau melalui SDP dan atau SSDP. Tujuan busbar dibagi menjadi dua segmen
ini adalah jika sumber listrik dari PLN mati akibat gangguan ataupun
karena pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak akan terganggu dengan
adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai cadangan. Peralatan
pengaman arus listrik untuk penghubung dan pemutus terdiri dari :
- Circuit Breaker (CB) : MCB (Miniatur Circuit Breaker), MCCB (Mold Case Circuit Breaker), NFB (No Fuse Circuit Breaker), ACB (Air Circuit Breaker), OCB (Oil Circuit Breaker), VCB (Vacuum Circuit Breaker), SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)
- Sekering dan pemisah : Switch dan Disconnecting Switch (DS)
- Rele proteksi
- Trafo tegangan, trafo arus
- Alat-alat ukur besaran listrik : amperemeter, voltmeter, frekuensi meter, cos phi meter
- Lampu-lampu tanda
Contoh gambar diagram satu garisnya bisa dilihat pada gambar 2.11.
Untuk PHB sistem tegangan menengah, terdiri dari tiga cubicle yaitu satu
cubicle incoming dan cubicle outgoing. Hantaran masuk merupakan kabel
tegangan menengah dan biasanya dengan kabel XLPE atau NZXSBY. Saluran
daya tegangan menengah ditransfer melalui trafo distribusi ke LVMDP (Low
Voltage Main Distribution Panel). Pengaman arus listriknya terdiri dari
sekering dan LBS (Load Break Switch). Peralatan dan rangkaian dari
busbar sampai ke beban seperti pada PHB sistem tegangan rendah. Contoh
gambar diagram satu garisnya bisa dilihat pada gambar 2.12. Berikut ini
adalah salah satu contoh cubicle yang ada di ruang praktek di POLBAN.
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen
thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan
untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan
MCB, yaitu :
- Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.
- Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.
- Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban
lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan
jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip
yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang
digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan,
ini bergantung pada besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik
sebuah angker dari besi lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub
untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya
memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi
gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus. Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat
digolongkan menjadi 5 jenis ciri yaitu :
- Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) : Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
- Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
- Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
- Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
- Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
- Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses
operasinya mempunyaidua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat
untuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat
berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban
lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan
yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
3. ACB (Air Circuit Breaker)
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan
sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan
rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer
digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching
maupun gangguan.
Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan
tegangan menengah. Rating standar Air Circuit Breaker (ACB) yang dapat
dijumpai dipasaran seperti ditunjukkan pada data diatas. Pengoperasian
pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan dengan bantuan solenoid motor
ataupun pneumatik. Perlengkapan lain yang sering diintegrasikan dalam
ACB adalah :
- Over Current Relay (OCR)
- Under Voltage Relay (UVR)
4. OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai
sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila
terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan
berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh
gelembung-gelembung uap minyak dan gas. Gas yang terbentuk tersebut
mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi
tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam
loncatan bunga api.
5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)
Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan
busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat
mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau
sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser.
Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus
bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan
pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam
keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci
(lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula
secara manual.
6. SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)
SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai
sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai
sifat dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali.
Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur
api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya
padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar