Prinsip Kerja Dioda, Transistor, dan Kapasitor
Halo
para electrical engineer, jumpa lagi dengan saya yang tak bosan-bosan
berbagi ilmu kepada anda semua. Hari ini saya akan berbagi tentang Prinsip Kerja Dioda, Transistor, dan Kapasitor. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Semikonduktor
Ada 3 jenis bahan berkaitan dengan sifat baik buruknya pengantaran arus listrik yaitu :
1. Konduktor
2. Isolator
3. Semikonduktor
Semikonduktor berada ditengah-tengah Konduktor dan Isolator, dia dapat
mengantarkan arus listrik tetapi tidak sebaik konduktor, yang harus kita
ketahui disini adalah bahwa Sifat konduktor dapat diubah dengan mudah
hanya dengan menambahkan atom tambahan (istilahnya diberi Doping),
penambahan sedikit saja dapat mempengaruhi struktur ikatan didalam
semikonduktor dan akibatnya dapat mengubah sifat semikonduktor tersebut.
Sifat itu pula lah yang akan menjadi dasar untuk pembentukan bahan
berjenis N dan P.
Silikon dan
Germanium merupakan Semikonduktor yang akan dijadikan bahan berjenis P
dan N, Silikon memiliki nomor atom 14 (Si 2|8|4) sedangkan germanium 32
(Ge 2|8|18|4), keduanya memiliki elektron valensi 4, dibawah ini
merupakan gambar ikatan unsur tersebut dalam keadaan yang stabil.Tetapi
jika kita memberikan doping misalnya unsur Phospor(P 2|8|5) memiliki
elektron valensi 5, maka ikatan yang terbentuk tidak stabil atau
memiliki sebuah elektron bebas.
Oleh karena
itu pada ikatan tersebut memiliki elektron bebas yang lebih sehingga
mempengaruhi sifat unsur tersebut, untuk mengetahui perubahannya kita
harus memperhatikan perubahan energi dari ikatan tersebut sebelum dan
sesudah doping diberikan. Gambar dibawah ini merupakan penggambaran
perubahan level energi pada unsur tersebut
Dapat kita
lihat bahwa sebelum diberi doping unsur tersebut membutuhkan energi yang
cukup besar untuk mencapai sifat konduksi (elektron dapat lepas dari
inti) tetapi setelah diberikannya doping atau memiliki elektron bebas,
pada unsur tersebut didapati donor energy, sehingga energy yang
dibutuhkan untuk mencapai kondisi konduksi tidak terlalu besar atau
dengan kata lain atom tersebut dapat bersifat konduktor pada suhu yang
lebih rendah (suhu kamar) daripada suhu sebelumnya.
inilah yang disebut bahan bertipe N
pada bahan bertipe-N, Elektron merupakan carrier mayoritasnya.
Untuk bahan tipe-P kita
hanya perlu mengganti jenis dopingnya, jika pada tipe N doping yang
kita beri memiliki elektron valensi 5 maka pada tipe P doping yang kita
beri harus memilki elektron valensi 3, sehingga pada ikatan tersebut
terdapat kekurangan elektron (dengan kata lain terbentuk Hole)
Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan/disambung, maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction)
yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang material tipe P
dan tipe N bukan disambung secara harfiah, melainkan dari satu bahan (monolithic) dengan memberi doping (impurity material) yang berbeda.
Gb. Simbol Sambungan p-n
Jika diberi tegangan maju (forward bias),
dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan mudah
dapat mengalir dari sisi N mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P.
Gb. Forwad bias
Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias),
dapat dipahami tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N
mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N lebih
tinggi. Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga
dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, dan Varactor.
Dioda Bertegangan Tinggi (High Voltage Diodes)
Menyediakan jajaran produk dioda daya yang serbaguna termasuk tipe
dioda kaca dengan keandalan yang tinggi, perangkat pelindung tekanan
tegangan (surge suppression)
untuk melindungi peralatan elektronik (terutama dalam aplikasi otomotif)
dan jenis bertegangan tinggi untuk pengoperasian tampilan pada
frekuensi tinggi. Tersedia dalam bentuk axial lead, press-fitdan paket pemasangan permukaan (surface mount).
Prinsip Kerja Dioda
Dioda
terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan.
Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan
bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan
elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk
Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub
P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan dengan kutub positif
sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas
pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi
pengaliran arus.
Sebaliknya
apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai / sumber, maka
elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Transistor
Komponen
ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan
dapat diubah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan juga bahwa
transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat
berfungsi sebagai switch elektronik.
Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor
tersebut ditunjukan oleh gambar.
tersebut ditunjukan oleh gambar.
Transistor
memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat.
Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan
transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor
tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B,
C atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan
dimana kaki B, C dan E dengan membaca datasheet-nya. Di dalam
penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi
kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.
Gambar diatas
merupakan bahan P-N-P yang disusun sehingga membentuk transistor,
bagaimana arus dapat mengalir dari Emitter menuju Collector?
pada gambar
diatas kita memberi tegangan pada kaki emitter dan basis, pada kaki
emitter (Tipe-P kiri) sekarang lebih positif sedangkan pada basis
(tipe-N) bersifat negatif, oleh karena itu hole/ mayoritas carrier pada
tipe P ditarik ke arah tipe N, dikarenakan tipe kaki basis lebih negatif
dan sebaliknya elektron di tipe-N ditarik kearah tipe P, oleh sebab itu
terjadilah aliran arus listrik yaitu aliran hole dari P ke N (Forward
bias), dan jika kita perhatikan daerah deplesi menyempit sehingga
mayoritas carrier dapat mengalir dengan mudah
Selanjutnya
marilah kita perhatikan gambar disamping ini pada tipe N dan tipe P
(kanan) diberi tegangan sehingga kaki Basis positif sedangkan kaki
Collector negatif, keadaan tersebut menyebabkan mayoritas carrier
(elektron) tidak dapat mengalir dikarenakan daerah deplesi yang melebar
sehingga menghalangi carrier mayoritas (elektron) , karena kaki
Collector bersifat negatif maka hole (minoritas carrier) pada tipe N
akan ditarik ke daerah P sehingga menyebabkan aliran minoritas carrier
(hole) dari N ke P kanan. Yang menjadi masalah adalah minoritas carrier
pada tipe-N terlalu sedikit untuk menyebabkan aliran kontiniu, untuk itu
maka keadaan 1 dan 2 dikombinasikan dan menjadi gambar dibawah ini
Minoritas
carrier (hole) pada tipe N disuplai oleh mayoritas carrier (hole) pada
tipe P kiri, sehingga terjadilah aliran arus dari emiiter menuju
Collector, tapi perlu kita perhatikan bahwa ada juga sedikit arus yang
mengalir menuju kaki basis yang disebut arus basis.
Oleh karena itu dapat dituliskan
IE=IB+IC
Kapasitor
Meskipun
kapasitor bukan termasuk bahan semikonduktor, saya akan tetap
menambahkannya sebagai Penambah wawasan para Electrical Engineer yang
setia membaca artikel ini.
Kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan
elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Tipe Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor
electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan
dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan
yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya
kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk
aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk
kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti
polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan
mylar), polystyrene,polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan
lainnya.
Mylar, MKM,
MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan
bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah
non-polar.
Kapasitor Electrolytic
Kelompok
kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang
termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengantanda + dan – di
badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena
proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup
positif anoda dan kutup negatif katoda.
Telah lama
diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium,
titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat
dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida . contoh dari
kapasitor ini yaitu Elco / kondensator.
Lapisan
oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses
penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit
(sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan
electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan
electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya,
jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida
(Al2O3) pada permukaannya.
Dengan
demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan
electrolyte(katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini
lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat
tipis,sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang
kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya
bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan
yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan
permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial.
Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya
besar.
Sebagai contoh
100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor
elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada
juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan
larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan
lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa
memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil.
Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime)
menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor
yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi
relatif mahal.
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere
dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat
baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage
current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam
pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan
ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Kapasitor
Electrochemical Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor
electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu.
Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik,
karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current)
yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam
pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan
ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar